Pada beberapa tarian, terutama tari kelompok, para penari membentuk posisi tertentu dalam tarian. Ada sebuah tari yang jikalau diamati, posisi penari menciptakan bentuk atau gugusan tertentu. Bentuk atau gugusan tertentu yang dibentuk penari dalam sebuah tari dinamakan rujukan lantai.
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada ketika melaksanakan gerak tari. Pola lantai ini dilakukan baik oleh penari tunggal, berpasangan, atau penari kelompok. Dalam tarian, terdapat dua rujukan garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas rujukan lantai horizontal, vertikal, dan diagonal.
Pengembangan rujukan lantai lurus sanggup berupa rujukan lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima (perhatikan gambar A).
Selain garis lurus, terdapat juga rujukan garis lengkung. Pola ini pun sanggup dikembangkan menjadi banyak sekali rujukan lantai. Pola lantai itu antara lain berupa lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang (lihat gambar B).
Jenis Pola Lantai
Berikut ialah dua jenis tari tempat yang mempunyai rujukan lantai yang berbeda. Tari pertama ialah Tari Jaran Kepang yang berasal dari Yogyakarta. Tari Jaran Kepang mempunyai rujukan lantai adonan antara rujukan lantai lurus dan lengkung yang sederhana. Pola lantai yang dipakai pada tari ini antara lain rujukan melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran Kepang tidak mempunyai makna tertentu. Pola lantai dibentuk untuk gugusan penari.
Berbeda dengan Tari Bedhaya Semang yang juga berasal dari Yogyakarta. Tari klasik ini mempunyai rujukan lantai yang sudah tertentu dan mempunyai makna tertentu. Pola lantai yang dipakai pada tari ini pun mempunyai nama tertentu, ibarat gawang jejer wayang, gawang tigatiga, gawang perang, dan gawang kalajengking.
Pengembangan rujukan lantai lurus sanggup berupa rujukan lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima. Pola garis lengkung sanggup dikembangkan menjadi lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.
Tari Jaran Kepang mempunyai rujukan lantai adonan antara rujukan lantai lurus dan lengkung yang sederhana. Tari Bedhaya Semang mempunyai rujukan lantai yang sudah tertentu ibarat gawang jejer wayang, gawang tigatiga, gawang perang, dan gawang kalajengking.