Pentingnya Komunikasi dalam Bisnis
1. Komunikasi dengan Konsumen
2. Komunikasi dengan Lembaga Pemerintah
3. Komunikasi dengan Masyarakat
Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi
1. Masalah Dalam Mengembangkan Pesan
2. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
3. Masalah Dalam Menerima Pesan
4. Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
TEORI MOTVASI ABRAHAM MASLOW
Terapi Hlistik-Dinamis
Zona Complex
PENULISAN BAD-NEWS
A. Strategi Pengorganisasian Pesan-Pesan Bad-News
1. Menciptakan Audience-Centered Tone
- membantu audiens Anda mengerti bahwa bad-news bisa menggambarkan suatu keputusan yang tegas;
- membantu audiens Anda mengerti bahwa keputusan Anda adil;
- membantu audiens supaya tetap memberikan goodwill bagi perusahaan.
2. Memilih Pendekatan Organisasional
a. Pendekatan Tak Langsung
(1) Pembuka
- Mengatakan “Tidak”
- Penggunaan frase yang tidak relevan
- Permohonan maaf
- Penulisan buffer yang terlalu panjang
(2) Alasan pendukung keputusan-keputusan negatif
(3) Bad-News
(4) Penutup
b. Pendekatan Langsung
- Penerima pesan lebih menyukai pesan pribadi ke poin yang dituju.
- Pesan tersebut mempunyai efek yang kecil terhadap si akseptor pesan.
- Pesan disampaikan secara empati.
B. Mengkomunikasikan Informasi dan Jawaban Negatif
1. Bad-news ihwal produk
2. Penolakan Kerja sama
3. Penolakan Undangan
C. Penyampaian Bad-news ke Pelanggan
- Tetap bekerja sebaik mungkin menuju kepada terwujudnya suatu penjualan ulang (resale).
- Tetap menjaga arahan atau informasi pelengkap sejelas mungkin.
- Tetap optimis, percaya diri sehingga pembaca Anda tidak kehilangan minat.
1. Bad-news Tentang Pesanan
- Anda hanya sanggup memenuhi sebagian produk yang dipesan, atau
- Anda sama sekali tidak sanggup memenuhi semua produk pesanan tersebut.
2. Penolakan Surat Pengaduan dan Keluhan
3. Mengganti Produk
4. Tidak Memenuhi Pesanan
D. Bad-News Tentang Orang
1. Penolakan Menulis Surat Rekomendasi
2. Penolakan Lamaran Pekerjaan
3. Surat Penolakan Kredit
PESAN PERSUASIF
- Kognitif – sikap dimana individu mencapai tingkat “tahu” pada objek yang diperkenalkan.
- Afektif – sikap dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek.
- Konatif – sikap yang sudah hingga tahap hingga individu melaksanakan sesuatu (perbuatan) terhadap objek.
Contoh:
“Budi tahu/ percaya (kognitif) bahwa kendaraan beroda empat Mercedes-Benz itu kendaraan beroda empat yang bagus. Budi juga bahagia (afektif) melihat bentuk kendaraan beroda empat tersebut dikala melenggang di jalan. Tetapi Budi tidak akan membeli kendaraan beroda empat Mercedes-Benz (konatif), lantaran ia tidak punya uang.”
Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi persuasif supaya berhasil
- Sumber pesan/ komunikator yang mempunyai dapat dipercaya yang tinggi; contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan ihwal apa yang disampaikannya.
- Pesan itu sendiri (apakah masuk akal/ tidak)
- Pengaruh lingkungan
- Pengertian dan kesinambungan suatu pesan (apakah pesan tersebut diulang-ulang)
Contoh:
Etika komunikasi persuasif
Komunikasi persuasif tidak sama dengan propaganda. Menurut Prof. Richard L. Johannesen, Profesor Komunikasi dari Northen Illinois University[2] ntuk membatasi supaya komunikasi persuasif tidak menjadi propaganda maka ada seperangkat adat yang harus dipatuhi
- QUOTE #1: “Tindakan pemerintah seharusnya secepatnya diambil untuk mengakhiri pemisahan Jerman. ”
- QUOTE #2: “Mr. Gorbachev: Runtuhkan tembok itu!”
- Anda harus pindah ke [produk] lantaran akan meningkatkan produktivitas melampaui target
- Jika anda tidak pindah ke [produk], kompetitor anda niscaya melakukan, dan akan menendang anda keluar dari kompetisi
- [Produk] ini gampang untuk diadopsi dan akan menyebarkan organisasi penjualan anda lebih produktif
- Original: “Ini akan menciptakan tim anda lebih produktif. ” (Abstrak, intelektual)
- Morph #1: “Tim anda akan menutup dua kali penjualan. ” (konkrit, meskipun masih intelektual)
- Morph #2: “Tim anda akan merayakan lebih banyak kemenangan. ” (Emosional, tetapi masih abstrak. )
- Final: “Tim anda akan masuk ke dalam meeting sales menyerupai pahlawan/juara… lantaran mereka menutup dua kali lebih banyak transaksi dibanding tim lainnya. ” (konkrit, emosional)
Pesan Persuasif
- Surat pemesanan atau permintaan;
- Proposal dan surat rekomendasi;
- Surat lamaran pekerjaan;
- Laporan yang meminta sebuah tindakan;
- Pesan yang dibentuk untuk mengubah sikap orang lain, misalkan kritik dan saran supaya seseorang mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
- Kita ingin pembaca melaksanakan apa yang kita inginkan tanpa rasa enggan;
- Kita butuh tanggapan hanya dari pembaca yang benar-benar ingin bertindak dan baiklah terhadap pesan kita;
- Pembaca dalam keadaan sibuk dan berkemungkinan untuk tidak membaca seluruh pesan yang kita buat.
- Pembaca berkemungkinan untuk merasa keberatan atas seruan kita;
- Kita membutuhkan tindakan dari semua orang;
- Kita percaya bahwa pembaca akan membaca dan memahami seluruh isi pesan;
- Kita berharap suatu pesan yang logis lebih penting dan efektif daripada penggunaan emosi untuk mengajak atau menghipnotis orang lain.
- Subject line yang dipakai yaitu seruan kita terhadap pembaca, topik pembicaraan atau sebuah pertanyaan;
- Pesan dimulai dengan seruan kita terhadap pembaca;
- Tata urutan isi pesan terdiri dari seruan kita terhadap pembaca, kemudian detail dan di akhiri dengan kembali mengingatkan pembaca atas apa yang perlu mereka lakukan.
- Subject line yang kita gunakan berupa ungkapan secara pribadi atau kalimat pendek yang menyatakan laba terhadap pembaca;
- Pesan dimulai dengan dilema yang ingin kita sampaikan pada pembaca;
- Tata urutan isi pesan dimulai dari memberikan dilema yang kita bahas dalam pesan > menceritakan detailnya > memberikan solusi kepada pembaca > memperlihatkan hal negatif yang muncul > memberitahu pembaca akan adanya sebuah laba bila melaksanakan apa yang ada pada pesan kita > diakhiri dengan meminta pembaca untuk bertindak sesuai dengan apa yang kita harapkan melalui pesan.