Berikut ini ada lima tips yang disampaikan oleh Ayah Eddy, pemerhati dan pendidik anak terkemuka.
1. Perhatikan baik-baik respon dari pihak sekolah saat kita tiba dan meminta informasi. Apakah kita disambut dengan baik, ramah, di jelaskan dengan sabar; atau malah sebaliknya tidak ada yang menyapa, tidak ramah, tidak paham info dan dilempar kesana kemari?
Itu artinya secara sistem dan kesiapan sekolah dan sumber dayanya masih berserakan dan tidak terkordinasi dengan baik; dan akan sangat berdampak pada anak dikala proses berguru mengajar berlangsung. Jika gurunya tidak ramah pada kita, dapat dipastikan banyak guru yang tidak ramah, tidak sabar pada dikala mengajar anak kita di sekolah.
2. Pada dikala kita bertanya wacana sekolah, apakah sekolah meminta kesepakatan pada orang tua, jikalau perlu dalam bentuk resmi di tanda tangani untuk mengajak orang bau tanah berafiliasi dalam menuntaskan duduk masalah anak secara tuntas hingga ke rumah, atau lebih banyak membahas syarat-syarat manajemen registrasi dan biaya-biaya yang harus dibayarkan ?
Itu artinya sekolahnya lebih fokus pada administratif dan keungan daripada ke anak didiknya dan proses pendidikannya. Sekolah semacam ini biasanya terlihat mentereng dan keren tapi muridnya banyak mengalami duduk masalah dan tertekan.
3. Apakah banyak tukang jualan makanan yang tidak terperinci di depan sekolah? Atau mempunyai kantin sendiri? Atau anak malah di anjurkan membawa bekal dari rumah?
Jika sekolah membiarkan banyak penjual makanan dan anak dibolehkan membelinya berarti sekolah tersebut tidak peduli pada kesehatan anak kita terutama pada makanan yang berpotensi mengandung racun atau bahkan narkoba (banyak kasus menyerupai gula- gula yang disisipi narkoba — menyerupai laporan dari media yang melaksanakan investigasi).
4. Pergilah ke kantin sekolah tersebut dikala bawah umur istirahat dan makan disana; perhatikan apa dialog mereka, apakah mereka memakai kata yang halus dan sopan atau sebaliknya; dan bagaimana mereka bergaul disana apakah lebih banyak memuji atau mengejek atau malah membentuk gank, dan tidak membaur dikala makan.
Jika anak membicarakan hal-hal negatif dan melaksanakan hal-hal negatif, artinya prilaku itulah yang nanti akan ditularkan pada anak kita dan dibawa pulang kerumah. Sekolah tersebut, kurang peduli pada perkembangan etika anak.
5. Pergilah ke toiletnya sesudah melihat ruang kelas. Apabila toiletnya kotor dan bau, terperinci bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan. Karena toilet yakni ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya. (ba)
Sumber : LiputanIslam.com