Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang berjulukan Phinisi. Suatu ketika beliau berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, lalu beliau menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak ketika itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan hasilnya berbentuk layar Phinisi yang menyerupai kini ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi ialah kapal istimewa. Kapal ini dibentuk oleh tangantangan jago tanpa memakai peralatan canggih dan modern. Seluruh pecahan kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa memakai paku. Meskipun demikian, kapal ini telah menunjukan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam menciptakan kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat ketika akan menebang kayu yang akan dipakai untuk menciptakan Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, lalu memasuki proses penggabungan dan pendempulan tubuh kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada ketika air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang
dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini bisa bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi sampai sekarang.
Kapal Phinisi sendiri umumnya mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
- Lamba atau lambo. Merupakan Phinisi modern yang dilengkapi dengan motor diesel (PLM).
- Palari. Merupakan bentuk awal Phinisi yang melengkung dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Lamba.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk evakuasi dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan? (Sumber: www.gocelebes.com)