Buatlah kelompok diskusi bersama 4-5 orang temanmu. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Dari bacaan Desa Unik di BaliDapa soja keunikan yang kau dapatkan dari bacaan tersebut?
- Adakah keunikan dari tempat tempat tinggalmu? Apa sajakah itu?
Tuliskan hasil diskusi kalian dalam kotak berikut, kemudian bandingkan dengan hasil diskusi kelompok lain.
Jawaban:
1. Dari bacaan Desa Unik di Bali apa saja keunikan yang kau dapatkan dari bacaan tersebut?
Desa Trengganan populer dengan kesederhanaannya, Desa Trunyan mempunyai etika mepasah yaitu meletakkan mayit di atas tanah atau di dalam gua. Desa Panglipuran masyarakatnya memegang teguh budaya leluhur yang turun temurun ibarat pemasangan dan penurunan odalan, pelaksanaan galungan dan lain-lain.
2. Adakah keunikan dari tempat tempat tinggalmu? Apa sajakah itu?
Dalam menjawab pertanyaan kedua, masing-masing tempat mempunyai keunikan tersendiri.
Contoh tanggapan Kab. Banyumas:
Keunikan yang ada di desaku antara lain kesenian Kuda Lumping. Keunikan dari kesenian tari ini yaitu adanya unsur mistis. Biasanya para penari mengalami kesurupan, kemudian melaksanakan atraksi kekebalan dan kekuatan. Atraksi yang biasa mereka lakukan ibarat makan rumput, bunga, daging atau ikan mentah, mengupas kelapa dengan gigi, makan kaca (pecahan kaca), dan atraksi kekebalan badan terhadap golok maupun pecut.
Hal unik lainnya yaitu adanya ritual yang dilakukan sebelum memulai pertunjukan. Biasanya seorang pawang hujan akan melaksanakan ritual untuk mempertahankan cuaca biar tetap cerah. Mengingat pertunjukan ini memang biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Selain itu, kesenian kuda lumping ini biasa juga ditampilkan pada acara-acara tertentu ibarat perayaan hari kemerdekaan, pesta rakyat, hajatan, dan lain-lain.
Keunikan lainya yakni tradisi Suran. Selama bulan Sura banyak orang yang mengadakan bermacam ritual untuk diri sendiri, masyarakat, hingga dengan lestarinya alam semesta. Bagi mereka yang mengadakan ritual untuk dirinya sendiri masyarakat Banyumas biasanya melaksanakan tirakat, juga ada yang mengadakan ruwat sukerta lan ruwat sengkala. Tujuannya membuang energi negatif yang berada dalam badan supaya hidup sanggup sehat, selamat, dan lancar rejekinya.
Ritual yang dilaksanakan untuk keselamatan bersama berupa membersihkan makam, dilanjutkan dengan takiran yaitu makan bersama dengan bantalan makan conthong (daun pisang yang dibentuk) Biasanya makan bersama ini di perempatan jalan. Ritual yang bekerjasama dengan kelestarian alam semesta yaitu ruwat bumi, dengan pertunjukkan wayang kulit dengan lakon Murwakala.
Masyarakat Banyumas percaya bahwa alam dan isinya harus diruwat supaya tanaman tumbuh subur dan menunjukkan rejeki, terhindar dari tragedi dan goda, ibarat banjir, gunung meletus, tanah longsor, dan lain-lain.