Pernahkah kau melihat aktivitas pembangunan yang ada di lingkungan sekolah dan daerah tinggalmu? Apakah yang kau rasakan? Bagaimana masyarakat sekitarmu menanggapi pembangunan tersebut?
Di masyarakat, terdapat kegiatan-kegiatan yang mendukung pembangunan nasional. Ada juga, aktivitas yang tidak mendukung aktivitas pembangunan nasional, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Bersama teman-temanmu, carilah isu mengenai permasalahan berikut.
- Faktor pendukung pembangunan nasional.
- Faktor penghambat pembangunan nasional.
Informasi sanggup kau peroleh dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut.
- Studi pustaka: mencari isu melalui buku, surat kabar, majalah, atau artikel di internet.
- Diskusi: sanggup dilakukan dalam diskusi kelompok kecil maupun diskusi kelas.
- Wawancara: melaksanakan wawancara kepada orang yang mempunyai pengetahuan ibarat guru atau sejarawan.
Setelah isu kau dapatkan, tuliskan karenanya pada kolom berikut.
Faktor Pendukung Pembangun Indonesia
- Sumber Daya Alam. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas.
- Sumber Daya Manusia. Penduduk yang besar pada satu sisi sanggup memdorong pembangunan karena, pertama, perkembangan itu memungkinkan pertambahan tenaga kerja dari masa kemasa.
Faktor Penghambat Pembangunan Indonesia
- Sumber daya manusia. SDM yang berkualitas rendah dan juga keahlian dan kewirausahaan yang rendah menghambat pembangunan.
- Sumber Daya Modal (investasi). Investasi di Indonesia masih rendah padahal modal sangat diperlukan insan untuk mengolah materi mentah tersebut.
- Teknologi mang masih rendah. Penggunaan teknologi yang rendah mengakibatkan ketidakefesien dan produktifitas yang rendah.
- Perkembangan Penduduk. Jumlah penduduk yang besar tapi tidak berkualitas lantaran tidak disertai pendidikan terjadilah masyarakat yang tidak produktif sanggup menjadi beban bagi pembanguan.
- Birokrasi Buruk. Indonesia masih menghadapi problem besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan.