Desa Unik di Bali
Bali merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Banyak hal yang menciptakan Bali menarik untuk dikunjungi wisatawan. Salah satu daya tarik Bali yaitu adanya beberapa desa unik. Desa apa sajakah itu? Apa keunikannya? Bacalah klarifikasi berikut.
Desa Tenganan
Desa Tenganan terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di sebelah timur Pulau Bali. Desa Tenganan merupakan salah satu desa tertua di Bali. Masyarakat desa ini masih menjunjung tinggi nilai watak dan budaya. Desa Tenganan merupakan salah satu Desa Bali Aga (desa orisinil suku Bali). Desa ini populer dengan kesederhanaannya.
Desa Trunyan
Desa Trunyan terletak di pinggir Danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali Utara. Keunikan desa ini yaitu tradisi pemakamannya. Pada masyarakat Hindu Bali, mayit orang meninggal akan dibakar atau yang disebut ngaben. Namun, di Desa Trunyan mayit orang meninggal hanya diletakkan di atas tanah di dalam gua, bahkan di atas pohon. Tradisi ini mereka sebut dengan istilah mepasah.
Desa Penglipuran
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, lebih kurang 45 km dari Kota Denpasar. Desa ini mempunyai struktur bangunan yang teratur dan rapi. Masyarakat Desa Penglipuran tidak pernah melepaskan watak dan budaya yang berlaku turun-temurun. Oleh alasannya itu, masyarakat Desa Penglipuran banyak melaksanakan program adat, ibarat pemasangan dan penurunan odalan serta perayaan Galungan, dan hari besar lainnya.
Buatlah kelompok diskusi bersama 4-5 orang temanmu. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Apa saja keunikan desa-desa pada bacaan “Desa Unik di Bali”? Desa Tenganan populer dengan kesederhanaannya. Desa Trunyan mayit orang meninggal hanya diletakkan di atas tanah di dalam gua, bahkan di atas pohon, masyarakat Desa Penglipuran banyak melaksanakan program adat, ibarat pemasangan dan penurunan odalan serta perayaan Galungan, dan hari besar lainnya.
- Adakah keunikan dari kawasan tempat tinggalmu? Apa sajakah itu? (Diisi sesuai kawasan masing-masing).
- Bagaimana sikapmu atas perbedaan budaya dan watak istiadat daerahmu dengan kawasan lain? Kita harus saling menghargai walaupun saling berbeda suku/budaya/adat istiadat, tidak saling menghina.