Masyarakat di desa Dayu sangat bersuka cita atas terpilihnya Pak Bakri Widodo sebagai ketua RW. Dayu dan teman-temannya juga turut serta dalam kegembiraan. Bahkan, untuk menawarkan rasa gembiranya Dayu berpantun
Jalan-jalan membeli selasih
Dibuat es aduh segarnya
Ketua RW telah terpilih
Semoga hidup hening sentosa
1. Ciri-ciri Pantun
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
1 | Bersajak a–b–a–b | Jalan-jalan membeli selasih (h) Dibuat es aduh segarnya (a) Ketua RW telah terpilih (h) Semoga hidup hening sentosa (a) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Jalan-jalan membeli selasih Baris 2 : Dibuat es aduh segarnya Baris 3 : Ketua RW telah terpilih Baris 4 : Semoga hidup hening sentosa |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata. | Ja-lan-ja-lan mem-be-li se-la-sih (10 suku kata) Di-bu-at es a-duh se-gar-nya (9 suku kata) Ke-tu-a R-W te-lah ter-pi-lih (10 suku kata) Se-mo-ga hi-dup da-mai sen-to-sa (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama sampiran Dua baris berikutnya yaitu isi pantun | Jalan-jalan membeli selasih (sampiran) Dibuat es aduh segarnya (sampiran) Ketua RW telah terpilih (isi) Semoga hidup hening sentosa (isi) |
2. Identifikasilah sampiran dan isi pantun di atas?
Sampiran:
Jalan-jalan membeli selasih
Dibuat es aduh segarnya
Isi:
Ketua RW telah terpilih
Semoga hidup hening sentosa
3. Apa amanat pantun di atas?