Rako ialah nelayan yang malas. Saat mencari ikan, beliau selalu memakai bom ikan untuk menghancurkan terumbu karang yang banyak ikannya. Setelah bom meledak, Rako mengambil ikan-ikan yang mati terapung alasannya ialah bom itu.
Sementara itu, Maro, nelayan yang rajin. Ia rela seharian berada di tengah bahari untuk mencari ikan dengan jaring yang sederhana demi menafkahi hidup.
Rako suka menertawakan Maro. “Buat apa kau capai-capai seharian menebar jaring di tengah laut, Maro? Toh, hasilnya cuma sedikit. Sementara aku, cuma mengebom sekali sudah sanggup ikan banyak sekali!”
Maro menjawab. “Biarlah, Kak. Walaupun hasil yang kudapat sedikit, ini ialah cara yang baik dan tidak merusak lingkungan alam.” “Ha-ha-ha… Kamu sok peduli kepada alam!” ujar Rako mencibir.
Keesokan hari, Rako tetap mencari ikan dengan cara mengebom terumbu karang di laut. Hasil yang didapat memang berlimpah. Namun, semakin lama, semakin banyak kerusakan pada terumbu karang di lautan sekitar Teluk Kiluan. Karena sering merusak alam, Rako balasannya terkena batunya. Suatu hari, dikala beliau berada di tengah lautan untuk mengebom terumbu karang, bom tiba-tiba meledak di tangannya sendiri. Bom itu melukai tangan dan wajahnya!
Pada hari yang sama, di bab lain lautan lepas, Maro dengan sabar mencari ikan dengan jaring. Sudah seharian, beliau belum juga mendapat ikan.
Menjelang sore, jaring Maro berhasil menangkap sekumpulan ikan kerapu. Maro pun kegirangan. Lebih bangga lagi, beberapa tiram juga ikut tersangkut di jaring. Di dalam tiram itu, Maro menemukan butiran-butiran mutiara yang sangat indah dan berharga mahal.
Rako mengalami cedera pada tangan dan wajah akhir bom ikan. Sementara itu, Maro menjadi nelayan yang kaya raya alasannya ialah mutiara yang telah ditemukan. Semua itu berkat kerajinan, kesabaran, dan kejujuran Maro. Namun, Maro tetap sayang kepada kakaknya. Sebagian harta miliknya diberikan kepada Rako, tetapi dengan syarat sang abang dilarang mencari ikan dengan cara merusak terumbu karang lagi.
Bacalah kembali dongeng di atas dengan saksama. Lakukanlah perbandingan antara tokoh Rako dan Maro. Keduanya ialah nelayan yang mempunyai hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang sama. Tetapi, perhatikanlah bagaimana keduanya melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya. Gunakanlah tabel berikut untuk membandingkan keduanya.