Bentuk Interaksi Sosial – Interaksi sosial sanggup terjadi dalam banyak sekali bentuk. Interaksi yang dilakukan secara berulang akan menghasilkan proses sosial. Proses sosial adalah sikap berulang yang dipergunakan oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain (interaksi sosial).
Agar lebih memudahkan untuk sanggup mengetahui seluruh bentuk-bentuk interaksi sosial. Untuk lebih jelasnya mari kita tengok klarifikasi wacana Bentuk Interaksi Sosial. Selamat belajar.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
1. Kerja Sama (Cooperation).
2. Persaingan/Kompetisi (Competition)
Persaingan yaitu perjuangan untuk melaksanakan sesuatu secara lebih baik dibandingkan orang atau kelompok lain dalam mencapai tujuan.
a. Terjadinya persaingan
Persaingan terjadi apabila pemenuhan kebutuhan dan impian orang/kelompok tidak cocok dengan kebutuhan atau impian orang/kelompok lain. Persaingan hanya akan muncul apabila:
- Sesuatu diharapkan dan diinginkan oleh dua atau lebih pihak.
- Tersedia dalam jumlah yang terbatas sehingga tak semua kebutuhan dan impian sanggup dipenuhi.
b. Mengurangi atau menghilangkan persaingan
Persaingan sanggup dikurangi atau dihilangkan dengan memenuhi kelangkaan atau diferensiasi.Diferensiasi adalah proses membuat hal-hal yang berlainan sehingga mendorong orang atau kelompok untuk menginginkan hal yang berbeda dari pada hal yang sama. Contoh, persaingan antar-sesama orang yang memasukkan lamaran pekerjaan di satu kantor. Para pelamar tidak saling kenal satu sama lain dan juga tidak pernah kontak satu sama lain.
Di lain pihak, juga ada persaingan yang melibatkan kontak di antara para kompetitor, kesadaran bersaing dinyatakan secara terbuka dan secara sengaja. Contoh, persaingan antarpeserta turnamen bola basket SMU seKabupaten/Provinsi dan lain sejenisnya.
Pribadi yang dihasilkan dan persaingan yaitu langsung yang rakus, tidak sensitif pada orang lain, cemas, dan ketakutan. Bagi yang biasa memenangkan persaingan, akan menjadi langsung yang mandiri, berinisiatif, percaya diri, dan memiliki ambisi. Bagi yang terbiasa gagal bersaing, cenderung menjadi langsung yang selalu merasa tak berdaya, frustasi, apatis, dan menarik diri. Secara sosial, persaingan berfungsi sebagai sarana mengalokasikan hal-hal yang langka. Persaingan dalam kelompok akan mengancam solidaritas dan kesatuan kelompok. Namun, persaingan antar kelompok justru meningkatkan kesatuan dan kesetiaan dalam masing-masing kelompok yang bersaing. Persaingan juga sanggup mendorong penemuan dan perubahan sosial.
Konflik yaitu proses di mana orang atau kelompok berusaha memperoleh sesuatu dengan cara melemahkan atau menghilangkan pesaing atau kompetitor lain, bukan hanya mencoba tampil lebih baik ibarat dalam kompetisi. Konflik sanggup bersifat terbuka dan memakai kekerasan ibarat perkelahian, pengeboman, dan pembakaran, dan sanggup juga terjadi secara tersembunyi dengan memakai jasa “dukun santet”, tipu daya, atau pihak ketiga.
Kompetisi tidak terjadi dikala sebuah toko meningkatkan pelayanannya dibanding toko-toko sekitarnya, namun konflik terjadi jikalau pemilik toko aben toko lain, menyuap petugas semoga menyegel toko lain, atau membuatkan fitnab wacana toko lain. Konflik antar langsung bersifat personal, sedang konflik antarkelompok bersifat impersonal.
Interaksi sosial yang diwarnai konflik terus-menerus sanggup berakibat positif dan negatif. Akibat negatif akan melahirkan kepribadian yang membenci musuh, kejam, dan sulit memahami. Sementara akhir positif contohnya bersedia berkorban demi kelompok dan meningkatkan kesatuan atau solidaritas kelompok.
Secara sosial, konflik sanggup berfungsi:
- merumuskan dan menuntaskan persoalan
- meningkatkan kesatuan, solidaritas, dan kehendak untuk berkorban bagi kelompok (bagi masing masing kelompok yang berkonflik)
- mempercepat perubahan sosial.\
Akomodasi yaitu proses mencapai persetujuan sementara di antara pihak-pihak yang sedang atau memiliki potensi untuk berkonflik. Bentuk-bentuk dan fasilitas adalah:
Displacement yaitu penyelesaian konflik dengan cara menggantikannya dengan konflik lain. Negara yang mengalami banyak pertikaian dalam negeri, sanggup melaksanakan perang dengan negara lain, semoga rakyatnya memindahkan sasaran konflik mereka ke luar negeri. Displacement tidak memecahkan konflik lama, hanya memindahkan kemarahan seseorang ke dalam konflik gres sehingga konflik usang tak muncul lagi.
Subordinasi yaitu bentuk fasilitas di mana pihak yang lemah mendapatkan kehendak pihak yang kuat. Misalnya, tentara yang kalah perang menyerahkan diri sebagai tawanan pihak yang menang.
Kompromi yaitu proses penyelesaian kasus di mana kedua belah pihak saling memperlihatkan konsesi (persetujuan tertentu atau saling memberi dan saling menerima) sehingga masing-masing pihak berada dalam kedudukan yang seimbang.
Toleransi yaitu bentuk fasilitas di mana para pihak oke untuk berinteraksi secara tenang tanpa penyelesaian problem atau perbedaan di antara mereka.
5. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi yaitu proses peleburan beberapa kebudayaan menjadi satu, sehingga akar konflik yang bersumber pada perbedaan kebudayaan terhapus.