Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu)-Sejak zaman dahulu orang telah melaksanakan pengukuran, ibarat mengukur luas tanah, mengukur massa badannya, dan mengukur selang waktu antara matahari terbit hingga tenggelam.
A. Alat Ukur Massa
Untuk mengukur massa benda, kita sanggup memakai timbangan. Timbangan dalam fisika sering disebut neraca. Ada beberapa macam neraca, antara lain neraca pegas, neraca sama lengan, neraca O Hauss atau neraca tiga lengan, neraca lengan gantung, dan neraca duduk.
1. Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini mempunyai dua skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda.
Sebelum memakai neraca pegas kalian harus memilih posisi angka 0 terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada di atasnya, gres lalu menggantungkan benda pada pengait.
Neraca sama lengan biasa dipakai untuk menimbang emas. Neraca ini mempunyai dua piringan. Satu piringan sebagai kawasan beban dan satu piringan lagi sebagai kawasan anak timbangan. Dalam keadaan seimbang berat beban sama dengan berat anak timbangan.
3. Neraca O Hauss
Neraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering disebut juga neraca tiga lengan. Neraca ini mempunyai tiga buah lengan, yaitu lengan pertama yang berskala ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan gram, dan lengan ketiga yang berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian hingga dengan 0,1 gram.
Neraca ini berkhasiat untuk memilih massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.
B. Alat Ukur Panjang
Untuk mengukur panjang benda, kalian sanggup memakai alat ukur ibarat tongkat, kaki, mistar atau penggaris, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pada bahan berikut, kalian akan mempelajari cara memakai mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
1. Mistar atau Penggaris
Alat ukur panjang yang sering Anda gunakan yaitu mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar mempunyai skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada dikala melaksanakan pengukuran dengan memakai mistar, arah pandangan hendaknya sempurna pada kawasan yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan mengakibatkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambil dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, spesialis teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong mempunyai skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong mempunyai panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama yaitu 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong yaitu 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong sempurna dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda hingga nilai 10 cm. Untuk lebih memahami ihwal tentang jangka sorong, perhatikan gambar berikut:
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering dipakai untuk mengukur tebal bendabenda tipis dan mengukur diameter benda-benda lingkaran yang kecil ibarat tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bab pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Standar satuan waktu yaitu sekon atau detik. Alat yang dipakai untuk mengukur waktu biasanya yaitu jam atau arloji. Untuk megukur selang waktu yang pendek di gunakan stopwatch. Stopwatch mempunyai tingkat ketelitian hingga 0,01 detik. Alat ukur yang paling sempurna yaitu jam atom. Jam ini hanya dipakai oleh para ilmuwan di laboratorium.